Jumat, 09 Januari 2015

Indikator Fundamental Yang Menggerakkan Pasar (2)

CPI dan PPI
Data Consumer Price Index (CPI) yang berdampak pada pasar adalah Core CPI atau CPI inti, yaitu indeks harga konsumen diluar sektor makanan dan energi. Bank sentral dan trader biasanya mengacu pada CPI inti untuk mengantisipasi perubahan tingkat suku bunga. Perubahan CPI yang cukup signifikan mencerminkan laju inflasi yang tinggi hingga bisa berpengaruh pada reaksi bank sentral dalam menentukan tingkat suku bunga.

Producer Price Index (PPI) adalah indikator leading untuk tingkat inflasi. Jika produser menaikkan harga produk dan jasa, maka akan berpengaruh langsung pada tingkat pengeluaran konsumen dan tingkat kenaikan harga barang secara keseluruhan. Jika data PPI dirilis sebelum CPI, biasanya akan berpengaruh langsung pada CPI yang pada akhirnya bisa mempengaruhi bank sentral dalam menentukan suku bunga.

Selain CPI dan PPI, para pelaku pasar biasanya juga mencermati harga komoditi yang bisa berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa, seperti misalnya harga minyak mentah dunia. Beberapa tahun terakhir, volatilitas harga minyak dunia sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian di berbagai negara industri maju. Kenaikan harga minyak akan berdampak langsung pada biaya produksi yang tentunya berakibat pada kenaikan harga produk yang dihasilkan dan jasa transportasi. Hal ini akan berdampak pada kenaikan tingkat laju inflasi.

Data mengenai aktivitas konsumen

Perubahan tingkat aktivitas konsumen akan berdampak langsung pada keuntungan produsen dan juga tingkat harga barang. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat aktivitas konsumen, salah satu yang paling populer adalah dengan mengukur tingkat kepercayaan konsumen (Consumer Confidence). Di Amerika Serikat tingkat kepercayaan konsumen dilakukan melalui survey oleh Conference Board (sebuah lembaga non-profit) terhadap 5000 rumah tangga mengenai kondisi perekonomian dan bisnis saat ini. Consumer Confidence juga merupakan indikator leading untuk tingkat pengeluaran konsumen yang mencerminkan aktivitas perekonomian secara keseluruhan.

Tingkat kepercayaan konsumen juga bisa dilihat dari indikator retail sales yang mengukur hasil penjualan produk retail pada suatu periode tertentu, tetapi Consumer Confidence lebih bersifat jangka panjang. Selain retail sales, pasar perumahan juga bisa digunakan sebagai indikator tingkat kepercayaan konsumen. Dalam hal ini pelaku survey melihat pada rilis bulanan mengenai keadaan pasar perumahan, seperti housing starts, building permits dan new home sales sebagai pelengkap data kepercayaan konsumen.

Data mengenai aktivitas investor

Seperti halnya tingkat aktivitas konsumen, tingkat aktivitas investor juga akan berdampak langsung pada aktivitas perekonomian secara keseluruhan, dan bisa diukur dengan tingkat kepercayaan investor atau sentimen bisnis. Sentimen bisnis yang tinggi menggambarkan tingkat kepercayaan investor untuk menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan berujung pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Beberapa lembaga survey dan bank sentral melakukan survey pada sejumlah investor dan pelaku manufaktur mengenai prospek perekonomian, yang dirilis dalam sebuah angka indeks kepercayaan. Beberapa indikator tingkat kepercayaan investor yang dirilis setiap bulan oleh lembaga survey dan bank sentral yang mempengaruhi pasar antara lain:

Philly Fed Manufacturing Index atau Philadelphia Fed Business Outlook Survey (Amerika Serikat)
ISM Manufacturing PMI (Amerika Serikat), dan Manufacturing PMI dari Markit (Inggris)
ZEW (Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung) Economic Sentiment (Jerman)
Ifo (Information and Forschung) Business Climate (Jerman)
Sentix Investor Confidence
(Uni Eropa)
SVME (Schweizerischer Verband fur Materialwirtschaft und Einkauf) PMI (Swiss)
NAB (National Australia Bank) Business Confidence (Australia)
Tankan Manufacturing Index (Jepang), dirilis setiap kwartal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar