Kamis, 15 Januari 2015

Berinvestasi dari Uang Jajan, Muda Kaya Raya Tua Foya-foya

Semakin banyak kita lihat bagaimana café-café menjamur dan dibanjiri anak muda bahkan anak SMA hanya sekedar untuk membuka laptop yang harganya setara dengan motor baru atau hanya ingin mengganti suasana hati saja. Dan mungkin, cuma buat update status via media social biar dibilang Gaul.

Tertawa, terbahak-bahak dengan teman semejanya, seakan tidak ada yang mereka pikirkan. Duit siapa? Dan darimana mereka bisa menenteng laptop dengan merk apel kegigit yang harganya selangit, atau lifestyle ke-artis-an yang mereka banggakan, banyaknya tempat nongkrong yang mereka kunjungi dll.
Jawabannya adalah hasil “BLT” dari orang tuanya. Mungkin anak manager, anak menteri, anak pengusaha, u name it.

Dengan “BLT” dari orang tuanya, harusnya masyarakat muda kita bisa lebih menghargai apa yang diberikan pada mereka. Bukan dengan jawaban “Yaelah, gw kan masih anaknya. Wajarlah gw minta” atau “Mumpung masih ada bonyok gw, yudalah”. Gak ada yang salah dengan jawaban itu. Tapi, pernah gak sih berpikir “mau sampai kapan gw minta BLT terus ke nyokap?” atau “Wihh gila! Temen gw umur segini udah punya usaha sendiri”.

Gimana perkonomian Indoneisa yang digadang-gadangkan bakalan naik banget, kalo anak muda kita kerjaannya cuma haha hihi dengan laptop belasan juta dan segelas kopi setengah ratus ribu. Emang bukan cuma kerja aja sih, kalo emang belom cukup umur buat kerja, mau gimana juga? Bisa dengan nabung dan investasi kecil-kecilan kaya membeli emas batangan atau nyicil. Kalo orang tua kepepet kan, bisa pake tabungan kita.

Gak ada lagi rasanya alasan untuk “malas” berinvestasi atau setidaknya menabung, belum lagi saat BBM naik semakin menegangkan urat kemarahan beberapa kalangan dengan aksinya turun ke jalan, menuntut kenaikan bbm yang sebenernya untuk mereka juga.

Seandainya masyarakat muda menengah kita (yang menghabiskan 30 ribu sampai 200 ribu perhari) berpikiran seperti teman saya, sebut saja Eza. Eza adalah anak seorang pengusaha di pulau sumatera. Bagi Reza untuk membeli laptop yang setara dengan sebuah motor baru bukanlah hal yang sulit untuknya.
Mobil, nongkrong di café dengan segelas kopi setengah ratus ribu bisa dijalaninya setiap hari. Tapi bukan berarti dia tidak memikirkan bagaimana jika Ayahnya tidak bisa menyupport kebutuhannya lagi? Bagaimana jika usaha ayahnya bangkrut? lantas dia membantu dengan apa? Atau jika nantinya ia sudah bekerja dan mempunyai kebutuhan yang lebih banyak daripada saat ini, masih punya keberaniankah dia untuk minta kepada ayahnya?

Eza akhirnya membagi-bagi jajan perbulan yang diberikan ayahnya. Sebanyak 20% ia sisihkan untuk berinvestasi, membeli emas. (perhitungan jelasnya)

Sekarang teman saya sudah membuka sebuah café di bilangan Kota Pekanbaru dengan hasil investasinya. Dari kantongnya sendiri, dari 20% jajan dan gajinya sebagai pegawai bank swasta. Jadi sambil bekerja kantoran ia juga memiliki bisnis sebagai investasinya.

Mungkin tidak semua anak muda kan berpikiran seperti itu, tapi seperti kata Yoeswohadi, ahli marketing menyebutkan dalam bukunya ‘Consumer 3000’ masyarakat menengah yang sedang tumbuh di Indonesia ini  diikuti meleknya mereka terhadap teknologi, lebih pintar dan lebih beradab.
Harusnya investor muda menjadi tren yang menjamur layaknya potongan rambut ‘atas rame samping sepi’ yang menjadi trademark rapih kalangan kita.

Ditambah lagi banyaknya pilihan investasi yang disebar ke tengah-tengah masyarakat kita. Untuk apa lagi membanggakan hasil jerih payah orang tua kita, kenapa tidak mulai membanggakan diri sendiri dengan mempunyai pemikiran yang ‘sedikit lebih maju’ daripada yang lainnya.

Jadi? Gak ada kata kata terlambat untuk berinvestasi, mau berapapun jajan kalian mau berapapun gaji kalian, mau apapun kerja kalian, kalo udah sadar pentingnya investasi, tinggal cari-cari deh investasi yang pas, dan cepet nguntungin dengan resiko yang bisa diminimalisir. Karena semua investasi emang penuh sama yang namanya resiko.

Jadi bisa nongkrong kapan aja dimana aja dengan duit kalian sendiri kan? so tunggu apa lagi?. Di sini kalian cuma modal gadget yang kalian pegang sehari-hari, gak ribet dan bisa nambahin jajan kalian. Itung-itung bantuin orang tua juga kan?


Pelajari tips Pengelolaan Keuangan berikut ini supaya uang bulanan kalian ga terus-terusan habis.

Sukses Selalu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar