Saya menekuni bidang trading dalam bilangan waktu yang tidak cukup
dihitung dengan jari dan pengalaman yang saya dapatkan selama menekuni
bidang ini sangat beragam dan menarik. Kunci dalam menekuni trading adalah kesabaran
yang tak akan habis-habisnya diuji. Saat kita bersabar, orang lain
tidak, mereka mendesak dan memaksakan kehendak dan saat menghadapi
kekalahan mereka mengungkapkan kekecewaan dan kekesalan dengan berbagai
cara yang kadang tidak lazim.
Jika Anda memiliki persepsi bahwa pasar forex (foreign exchange) adalah ajang untuk meraih jalan pintas menjadi kaya
dalam waktu singkat, pasti akan Anda akan menuai kekecewaan. Banyak
perusahaan broker yang berani menjamin bahwa nasabah akan dapat
memperoleh keuntungan finansial
dalam jumlah besar dalam waktu singkat, dan mereka meyakinkan nasabah
bahwa perusahaan mereka memiliki regulasi dan fasilitas trading yang
paling aman, namun mengapa pada kenyataannya mengapa tidak banyak trader
yang menjadi klien broker tersebut?
Tujuan utama melakukan trading sama dengan keinginan siapapun yang sedang menjalankan bisnis, yaitu memperoleh profit.
Pelajaran berharga yang saya peroleh selama terjun dibidang ini, faktor
penentu yang paling utama dalam meraih kesuksesan dibidang trading
bukan orang lain, bukan broker ataupun kondisi pasar, melainkan diri
kita sendiri. Baik cara berpikir, kesiapan mental dan emosi yang stabil.
Banyak orang yang menolak tawaran trading,
antara lain ada yang beranggapan dan yang mengatakan kepada saya bahwa
trading adalah gambling — BUY atau SELL? Memilih membeli atau menjual.
Tapi kembali lagi, bukankah hidup ini sendiri adalah gambling?
Hidup adalah tentang pilihan. Kita memilih tidur atau berangkat
bekerja. Kita memilih diam atau berkarya. Kita memilih menyerah atau
terus berusaha. Kita memilih mau makan nasi goreng atau nasi padang, dan
seterusnya. Setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Kalau
tidur, bermalas-malasan dan tidak mau bekerja, tentunya kita menutup
jalan kita sendiri untuk memperoleh rezeki. Tapi kalau kita mau berusaha
dan bekerja, bertemu dengan orang lain terus belajar dan mengembangkan
network, orang-orang disekeliling kita adalah pintu-pintu rezeki.
Nah, kali ini saya akan mengulas konsep trading forex yang
merupakan cara berpikir kita, berdasarkan pengalaman dan pelajaran yang
banyak saya peroleh dari lingkungan trading. Yang terutama, selain
kesiapan dan kesabaran, diperlukan juga edukasi tentang pemahaman
tentang trading yang baik dan benar.
Konsep yang ingin saya bagikan disini adalah ‘jumlah presentase yang tinggi bukan penentu kesuksesan trading’.
Mengapa? Banyak anggapan yang keliru tentang prosentase profit atau win
rates. Para trader pemula pada umumnya cepat terobsesi oleh jumlah
frekuensi profit dan loss. Mereka menganggap, jika sering mendapatkan
profit, berarti akan semakin cepat juga meraih target profit bulanan
atau tahunan, yang sesuai rencana atau proyeksi mereka.
Kenyataannya, ini adalah cara berpikir yang keliru!
Sebab dalam trading forex, tidak ada hubungan linier antara profit dan
waktu. Maknanya, kita tidak dapat setiap waktu memperoleh profit,
meskipun kita telah mengetahui bahwa metode trading yang kita terapkan
telah teruji. Kenyataan pahitnya adalah kita bisa memperoleh profit 99%
sepanjang target waktu kita dan loss besar hingga mengalami margin call
dalam sekali trade.
Jadi, kita perlu memahami bahwa kita juga memiliki potensi loss
setiap waktu. Namun kita dapat menjaga agar loss tersebut bisa
seminimal mungkin. Yang perlu menjadi perhatian kita dan merupakan hal
yang penting adalah statistik perbedaan
antara frekuensi rata-rata profit dan rata-rata loss. Jika frekuensi
rata-rata profit lebih besar daripada loss, maka bisa disimpulkan bahwa
kita telah memiliki pegangan yang cukup kuat baik dalam cara pikir
maupun metode dan strategi trading yang bisa selaras dengan karakteristik pasar forex.
Saya memiliki rekomendasi untuk melakukan trading forex disini, kita bisa memulai trading hanya dengan $1000 atau setara dengan sepuluh juta rupiah..
Selamat Trading!