Kamis, 22 Januari 2015

Anggapan Keliru Tentang Trading Forex

Saya menekuni bidang trading dalam bilangan waktu yang tidak cukup dihitung dengan jari dan pengalaman yang saya dapatkan selama menekuni bidang ini sangat beragam dan menarik. Kunci dalam menekuni trading adalah kesabaran yang tak akan habis-habisnya diuji. Saat kita bersabar, orang lain tidak, mereka mendesak dan memaksakan kehendak dan saat menghadapi kekalahan mereka mengungkapkan kekecewaan dan kekesalan dengan berbagai cara yang kadang tidak lazim.

Jika Anda memiliki persepsi bahwa pasar forex (foreign exchange) adalah ajang untuk meraih jalan pintas menjadi kaya dalam waktu singkat, pasti akan Anda akan menuai kekecewaan. Banyak perusahaan broker yang berani menjamin bahwa nasabah akan dapat memperoleh keuntungan finansial dalam jumlah besar dalam waktu singkat, dan mereka meyakinkan nasabah bahwa perusahaan mereka memiliki regulasi dan fasilitas trading yang paling aman, namun mengapa pada kenyataannya mengapa tidak banyak trader yang menjadi klien broker tersebut?

Tujuan utama melakukan trading sama dengan keinginan siapapun yang sedang menjalankan bisnis, yaitu memperoleh profit. Pelajaran berharga yang saya peroleh selama terjun dibidang ini, faktor penentu yang paling utama dalam meraih kesuksesan dibidang trading bukan orang lain, bukan broker ataupun kondisi pasar, melainkan diri kita sendiri. Baik cara berpikir, kesiapan mental dan emosi yang stabil.

Banyak orang yang menolak tawaran trading, antara lain ada yang beranggapan dan yang mengatakan kepada saya bahwa trading adalah gambling — BUY atau SELL? Memilih membeli atau menjual. Tapi kembali lagi, bukankah hidup ini sendiri adalah gambling? Hidup adalah tentang pilihan. Kita memilih tidur atau berangkat bekerja. Kita memilih diam atau berkarya. Kita memilih menyerah atau terus berusaha. Kita memilih mau makan nasi goreng atau nasi padang, dan seterusnya. Setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Kalau tidur, bermalas-malasan dan tidak mau bekerja, tentunya kita menutup jalan kita sendiri untuk memperoleh rezeki. Tapi kalau kita mau berusaha dan bekerja, bertemu dengan orang lain terus belajar dan mengembangkan network, orang-orang disekeliling kita adalah pintu-pintu rezeki.

Nah, kali ini saya akan mengulas konsep trading forex yang merupakan cara berpikir kita, berdasarkan pengalaman dan pelajaran yang banyak saya peroleh dari lingkungan trading. Yang terutama, selain kesiapan dan kesabaran, diperlukan juga edukasi tentang pemahaman tentang trading yang baik dan benar.

Konsep yang ingin saya bagikan disini adalah ‘jumlah presentase yang tinggi bukan penentu kesuksesan trading’. Mengapa? Banyak anggapan yang keliru tentang prosentase profit atau win rates. Para trader pemula pada umumnya cepat terobsesi oleh jumlah frekuensi profit dan loss. Mereka menganggap, jika sering mendapatkan profit, berarti akan semakin cepat juga meraih target profit bulanan atau tahunan, yang sesuai rencana atau proyeksi mereka.

Kenyataannya, ini adalah cara berpikir yang keliru! Sebab dalam trading forex, tidak ada hubungan linier antara profit dan waktu. Maknanya, kita tidak dapat setiap waktu memperoleh profit, meskipun kita telah mengetahui bahwa metode trading yang kita terapkan telah teruji. Kenyataan pahitnya adalah kita bisa memperoleh profit 99% sepanjang target waktu kita dan loss besar hingga mengalami margin call dalam sekali trade.

Jadi, kita perlu memahami bahwa kita juga memiliki potensi loss setiap waktu. Namun kita dapat menjaga agar loss tersebut bisa seminimal mungkin. Yang perlu menjadi perhatian kita dan merupakan hal yang penting adalah statistik perbedaan antara frekuensi rata-rata profit dan rata-rata loss. Jika frekuensi rata-rata profit lebih besar daripada loss, maka bisa disimpulkan bahwa kita telah memiliki pegangan yang cukup kuat baik dalam cara pikir maupun metode dan strategi trading yang bisa selaras dengan karakteristik pasar forex.

Saya memiliki rekomendasi untuk melakukan trading forex disini, kita bisa memulai trading hanya dengan $1000 atau setara dengan sepuluh juta rupiah..

Selamat Trading!

Jumat, 16 Januari 2015

Kaya atau Hanya Terlihat Kaya?

Kebanyakan orang yang tinggal di kota-kota besar, akan dilihat sebagai orang kaya ketika mereka menggunakan pakaian branded, barang-barang mahal, tempat tinggal (rumah atau apartemen) hingga kendaraan mewah. Bahkan tempat nongkrong yang biasa didatangi bisa menjadi simbol dari kelas sosial mereka. Tidak heran, banyak sekali orang-orang yang senang sekali menghabiskan waktu luangnya untuk nongkrong di Starbucks, McDonalds, atau KFC. Untuk menyimak pembahasan lebih lanjut tentang korelasi gaji dan gaya hidup masyarakat di kota besar, kamu bisa membaca di artikel saya sebelumnya yang berjudul Antara Gaji dan Gaya Hidup. Ya, seperti itulah fakta yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Tapi apakah orang-orang yang bergaya hidup seperti itu sudah pasti kaya? Jawabannya, BELUM TENTU!
Mari simak beberapa fakta dari sebuah kasus berikut ini:
  1.      Indah Daniari (bukan nama sesungguhnya)
Indah berusia 35 tahun, ia adalah seorang Marketing Manager dari salah satu perusahaan ternama di Jakarta, memiliki gaji hampir Rp. 30 juta per bulan. Didukung dengan gaji yang besar, secara otomatis Indah memiliki standar gaya hidup yang tinggi. Ia memiliki mobil mewah, tinggal di apartemen mewah, menyekolahkan anaknya di sekolah internasional dan ia juga sering kali mengajak keluarganya makan di restoran mahal.
  1.      Astri Rahayu (bukan nama sesungguhnya)
Astri berusia 30 tahun, ia adalah seorang karyawan biasa yang hidup di pinggiran Jakarta. Rata-rata gaji bulanannya hanya Rp. 5 juta. Ia hidup sederhana, memiliki rumah dan sebuah mobil kelas menengah. Ia dan keluarganya hanya sesekali pergi liburan ketika mudik lebaran.

Setelah melakukan Financial Check-up, ternyata kekayaan Indah minus Rp. 50 juta dan ia tidak mempunyai tabungan atau investasi karena uangnya habis hanya untuk menunjang gaya hidup. Apartemen yang ia tempati pun hanya sewaan dan mobilnya masih cicilan. Sedangkan Astri, status rumah dan mobilnya adalah milik sendiri dan semuanya lunas dengan kekayaan bersihnya Rp. 250 juta. Kamu bisa menilai mana yang lebih kaya?

Dari contoh di atas kita bisa menilai, kasus tersebut kerap terjadi. Gaji bulanan yang habis di tengah jalan telah menjadi fenomena masyarakat di kota-kota besar. Akar permasalahan tersebut terletak pada:
  1. 32% masyarakat di kota-kota besar memiliki standar gaya hidup yang tinggi
  2. 50% masyarakat di kota-kota besar tidak bisa membedakan antara simpanan, tabungan dan investasi.
  3. 18% masyarakat di kota-kota besar memiliki hobi ngutang, salah satu contohnya berbelanja dengan kartu kredit.
Bagaimana bisa menyisihkan uang untuk tabungan apalagi investasi apabila kekayaan yang dimiliki mencapai angka minus? Coba lihat diri kamu! Jangan-jangan kamu adalah salah satunya. Sadarilah kebiasaan buruk tersebut sejak dini dan berhati-hatilah jangan sampai mengalami kebangkrutan.

Edukasi tentang perencanaan keuangan merupakan salah satu faktor keberhasilan untuk mencapai finansial sehat. Belajar untuk melakukan good money habit, caranya dengan membagi pengeluaran menjadi 3 bagian:
  1.      Living.
Gunakan dana ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti makan, belanja bulanan, biaya rumah tangga, listrik, telepon, tv berlangganan, biaya sekolah dan lainnya. Jika kamu memiliki cicilan atau hutang, masukkan ke dalam pos ini.
  1.      Saving.
Alokasikan dana kamu secara rutin untuk menabung di bank dan investasi seperti emas, asuransi, reksadana, trading forex atau emas.
  1.      Playing.
Selain pengalokasian dana di atas, kamu pasti ingin menikmati hiburan atau liburan. Gunakan pos ini untuk menyimpan dana yang dibutuhkan untuk hal-hal yang sifatnya untuk kesenangan.

Dari ketiga pembagian pengeluaran di atas, permasalahan terbesar  di kota-kota besar terletak pada masih minimnya kesadaran masyarakat akan investasi. Banyak orang yang menganggap tabungan hanya dijadikan simpanan yang bisa habis kapan saja. Apabila cara tersebut dibiarkan secara terus-menerus, kamu tidak memiliki dana yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Oleh karena itu, investasi penting dilakukan.

Kamu tidak perlu pusing lagi investasi apa yang ingin dipilih. Centralfutures.com memiliki sarana berinvestasi cepat dengan menggunakan OTA Trading. Kamu bisa mengelola sebagian penghasilan dengan melakukan trading forex atau emas. OTA Trading akan memberikan saran BUY atau SELL dengan mudah dan menghasilkan sehingga aktivitas trading kamu bisa menjadi lebih menyenangkan.

Kamu pasti tidak ingin hanya terlihat kaya, bukan? Wujudkan mimpi kamu sekarang juga dengan OTA Trading!

Kamis, 15 Januari 2015

Trading Forex atau Investasi Properti ?

Bisnis di dunia properti dan trading forex memang cukup menarik, karena peluang keuntungan yang ditawarkan, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Beda trading forex dengan investasi properti tidak begitu sulit dikenali karena keduanya memiliki sifat dan cara kerja yang berbeda, baik dari segi komoditas, peluang profit, maupun resikonya. Bahkan, dari definisi saja keduanya sudah berbeda. Trading forex bersifat aktif, artinya, pemilik uang menjalankan sendiri aktivitas trading (tukar-menukar mata uang) untuk mencapai target profit. Sementara itu, seorang investor properti berhubungan dengan aset tetap, berupa tanah, real-estate, dan sejenisnya, dan investasi properti bersifat pasif.

Trading Forex atau Investasi Properti: Sifat Keuntungan

Beda trading forex dengan investasi properti terlihat cukup jelas dari sifat pendapatan yang diperoleh investor atau pelaku trading. Untuk bisnis properti, pemasukannya bersifat pasif. Keuntungannya baru diperoleh jika properti dijual (dari selisih harga) atau jika properti anda dikontrak (dari uang sewa). Namun tentu saja laba yang didapat cukup besar, terutama karena nilai aset tetap seperti lahan atau real-estate selalu bertambah dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, investasi properti sangat cocok untuk jangka panjang; semakin lama jangka waktu investasi, semakin tinggi nilai jualnya.

Untuk menyewakan property, jelas laba tersebut bisa anda dapatkan dengan cukup cepat. Pasalnya dalam jangka waktu tertentu anda bisa mendapatkan pendapatan dari penyewaan dan juga kontrak dari bisnis property yang anda jalani tersebut. Sementara jika anda memilih untuk menjual, tentu saja laba yang didapatkan hanya sekali saja untuk 1 buah property dan bisa jadi didapatkan dalam jangka waktu lama.

Sebaliknya untuk trading forex, anda mendapatkan pemasukan aktif yang didapat dari kegiatan bermain di ruang trading. Seorang trader menjadi pelaku aktif, untuk mengikuti perputaran nilai mata uang yang sangat cepat. Bukan lagi hitungan hari, hitungan menit bahkan detik dapat mempengaruhi profit yang didapatkan seorang trader. Profit didapat dari selisih nilai beli (buy) dan nilai jual (sell) mata uang. Semakin tinggi selisihnya, semakin besar profit. Namun untuk itu, seorang trader harus berpacu dengan waktu, jeli dalam menilai arah perputaran mata uang, memantau terus harga pasar dan berita-berita ekonomi, dan memiliki strategi yang tepat.

Beda Trading Forex dengan Investasi Properti: Modal Awal
Beda trading forex dengan investasi properti lainnya terletak pada modal awal. Untuk bermain di sektor investasi property, anda harus mengeluarkan modal minimal 10% dari biaya akuisisi untuk property tersebut. Atau, jika anda ingin memulai dari awal, anda membutuhkan modal awal yang cukup besar, ratusan bahkan hingga milyaran rupiah. Sekalipun anda ingin memulai dengan menggunakan kredit bank, untuk pinjaman yang nilainya besar, anda juga harus memiliki agunan berupa aset tetap.

Sedangkan untuk usaha trading forex, modal yang dikeluarkan tentu jauh lebih sedikit, bahkan dengan modal US$10.000 pun anda sudah bisa menjadi trader. Bahkan dengan modal sekitar $ 10.000 saja, Itulah kenikmatan bisnis trading forex. Namun tentu saja, dengan modal yang sedikit, pendapatan atau laba yang didapat juga pastinya sedikit.

Beda Trading Forex dengan Investasi Properti: Likuiditas dan komoditi
Selain sifat keuntungan dan modal awal, trading forex dengan investasi properti juga terletak pada likuiditasnya. Di  Forex trading adalah area bisnis yang sangat likuid; maksudnya, kapanpun anda butuh, anda bisa menarik dana atau mencairkan laba yang diperoleh, apalagi saat ini banyak broker forex yang sudah melayani penyetoran dan penarikan melalui bank-bank lokal. Trader dapat bermain online selama 24 jam sehari karena forex memang nyaris tidak memiliki waktu tutup; pasalnya, pergerakan mata uang di setiap negara di lima benua terjadi di zona waktu yang berbeda-beda. Misalnya, saat pasar Asia tutup, maka pasar Amerika terbuka.

Seorang trader forex tidak benar-benar melakukan pembelian atau penjualan uang secara fisik. Komoditinya adalah nilai mata uang. Tidak terjadi proses jual-beli layaknya perniagaan di pasar komoditi. Anda tidak perlu menunggu seseorang datang untuk menjual komoditi. Namun, dana yang anda miliki dikonversi ke mata uang yang dituju, dan nilainya lah yang anda perjualbelikan. Sebaliknya untuk investasi properti, anda berhubungan dengan aset tetap dan dengan manusia. Aset tetap sebagai komoditi harus dijual atau disewakan kepada orang lain; barulah anda mendapatkan keuntungan.

Selain itu, investasi properti cocok untuk jangka panjang karena sifatnya tidak likuid. Proses transaksi cukup lama; misalnya anda harus mengiklankan terlebih dahulu rumah atau apartemen yang ingin anda jual atau sewakan, dan proses pengiklanan bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Bahkan, setelah ada peminatpun belum tentu aset anda langsung terjual; ada yang namanya proses tawar menawar, yang tidak jarang ditutup dengan kegagalan. Tingkat likuiditas inilah salah satu beda trading forex dengan investasi properti yang paling mendasar.

Trading Forex atau Investasi Properti: Resiko

Sebagai suatu hal yang melekat pada setiap aktivitas bisnis, resiko harus tetap menjadi bahan pertimbangan, karena setiap jenis investasi memiliki resiko yang berbeda-beda. Demikian juga dengan trading forex dan investasi properti. Trading forex sangat tergantung kepada pemilihan waktu dan strategi, karena perputaran nilai mata uang bisa terjadi pada hitungan detik saja. Di sinilah resiko utama forex. Kesalahan dalam memilih waktu (kelalaian) bisa memicu loss yang besar. Misalnya, pada saat anda memutuskan untuk sell; ternyata nilai mata uang tersebut mengalami penurunan; akibatnya, anda menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli. Artinya? Anda merugi!

Resiko trading forex lainnya terletak pada strategi. Strategi Trading dan kemampuan analisis seorang trader sangat tergantung kepada jam terbang. Namun, tetap saja hal ini mempengaruhi peluang profit atau loss yang bisa anda dapatkan. Contoh kasus: anda mendengar berita terjadinya kenaikan payroll buruh di Jepang, dan memperkirakan bahwa ekonomi Jepang akan menguat, Lalu, anda pun memutuskan untuk membeli Yen dan menjualnya lagi saat nilainya benar-benar naik. Sayangnya, beberapa saat kemudian terjadi kenaikan harga minyak di Amerika, yang dapat mempengaruhi nilai tukar Yen. Akibatnya? Kenaikan nilai mata uang Jepang yang ditunggu-tunggu pun tidak pernah terjadi.
Di sinilah Beda Trading Forex dengan Investasi Properti. Investasi properti sepertinya cukup aman dari resiko. Nilai properti biasanya terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, investasi properti juga tidak luput dari resiko. Di antaranya adalah resiko bencana alam, seperti banjir atau gempa, atau kebakaran yang dapat berakibat pada kerusakan properti. Selain itu, ada juga resiko regulasi, seperti penggusuran atau pemilihan lokasi yang tidak tepat, sehingga properti anda tidak terjual dengan harga yang diinginkan.
Tentunya, trading forex dan investasi properti sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan. Semuanya kembali kepada anda untuk memutuskan salah satunya. Hanya saja, pastikan anda memiliki target (keuntungan jangka pendek atau jangka panjang) atau manajemen resiko yang rasional untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pengetahuan tentang trading forex atau investasi properti dapat membantu anda dalam mengambil keputusan secara tepat.

Baca juga artikel

Meraih untung dengan OTA Trading (Bagian 1)

Keuntungan Trading Emas Online

Jika investasi emas yang Anda pahami selama ini hanyalah menimbun emas di rumah sebagai simpanan, sekarang sudah saatnya beralih kepada investasi emas yang lebih modern, yaitu trading emas online. Dengan trading Anda berarti ikut serta aktif dalam pasar emas untuk bertransaksi demi memperoleh profit atau penghasilan tambahan. Hal ini tentu berbeda dengan tipe investor pasif yang mengharapkan profit hanya dari peningkatan harga emas yang telah disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Trading emas

Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa dalam trading emas yang perlu Anda lakukan hanyalah hanyalah melakukan pembelian atau open buy pada akun trading Anda dan bertahan pada posisi hold dalam jangka waktu yang Anda kehendaki, atau bisa juga melakukan close sell untuk menjual emas Anda ketika harga tengah tinggi. Aksi “beli”, “simpan”, “jual” ini sebenarnya sama dengan transaksi emas konvensional hanya saja dilakukan secara online.

Sistem transaksi emas trading emas online ini adalah perdagangan kontrak yang mencakup para investor besar dan spekulator emas. Misalnya, untuk membeli kontrak emas dengan harga 100 juta rupiah, Anda dapat menyerahkan uang muka atau margin sebesar 1% dari 100 juta, yaitu 1 juta rupiah saja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem trading ini memberlakukan margin sebesar 1% atau 1:100

Dengan demikian, bila Anda mempunyai dana sebesar 100 juta, maka Anda memungkinkan untuk membeli emas dengan harga 100 kali lipat. Tetapi jangan lupa bahwa harga emas mengalami fluktuasi atau naik dan turun dalam waktu singkat. Jadi jika harga emas mengalami penurunan sebesar Rp. 10.000,00 per gram-nya, tentu kerugian yang harus Anda tanggung adalah sebesar 100 kali lipatnya. Jika emas yang Anda miliki dinilai tak dapat lagi menanggung kerugian yang terjadi, maka emas milik Anda secara otomatis akan langsung dijual oleh sistem. Oleh karena itu Anda harus tahu dengan pasti berapa besar nilai margin Anda.

Kemudahan Sistem Trading Emas Online

Trading gold online dibuat dengan sistem semudah mungkin sehingga masyarakat di berbagai kalangan dapat dengan mudah turut ambil bagian. Sebelum memutuskan untuk membuka akun riil, calon trader dapat mencoba terlebih dahulu bertrading pada akun demo. Pada akun virtual ini Anda dapat melakukan trading emas dengan modal fiktif sehingga Anda bisa merasakan kondisi trading yang sesungguhnya. Akun demo ini juga sebagai sarana untuk melatih kemampuan teknikal Anda pada pasar emas. Walaupun hanya merupakan akun demo, tetapi pada platform trading Anda akan terpampang harga emas yang nyata pada pasar saat itu.
Selain harga real pada market, pada akun demo terdapat pula tampilan grafik harga sehingga Anda dapat melihat pergerakan harga emas dalam waktu yang Anda inginkan, misalnya 1 menit yang lalu, 1 bulan yang lalu, bahkan hingga pada 20 tahun yang lalu. Dengan berlatih menggunakan akun demo, Anda bisa mempelajari cara memonitor pergerakan harga pada pasar sekaligus melakukan transaksi jual beli. Fasilitas ini gratis untuk digunakan oleh calon trader emas bagi Anda yang ingin mencoba investasi ini.

Baca Juga : Beda Trading Emas dan Forex
Sebelum Anda membuka akun trading emas riil pastikan bahwa Anda menguasai bagaimana kinerja platform trading Anda. Pahami semua tampilan pada layar dan semua order transaksi dilakukan dengan cara klick mouse saja. Jangan sampai Anda melakukan kesalahan order karena salah mengklik kaerna sistem akan langsung mengaktifkan perintah dari pengguna.

Jika koneksi internet Anda tiba-tiba mati atau terputus, jangan khawatir karena transaksi Anda akan tercatat pada server sehingga tidak akan hilang. Jangka waktu Anda online pada platform pun akan terekam hingga ke detiknya. Begitu Anda siap untuk online lagi, semua transaksi Anda rekaman transaksi Anda akan ditampilkan sesuai urutan termasuk keuntungan yang Anda dapatkan jika transaksi Anda sukses. Anda pun tidak perlu menunggui trading Anda terus-menerus karena Anda dapat meninggalkan perintah tertentu yang akan melakukan penjualan atau pembelian emas secara otomatis jika harga mencapai titik tertentu.

Broker Trading Emas Terbaik

Dalam memilih broker kita harus benar-benar waspada karena memilih broker trading yang tepat dapat menjadi salah satu faktor penyebab kesuksesan trading kita. Berikut ini adalah ciri-ciri broker ilegal yang harus Anda waspadai:
  • Berhati-hatilah kepada broker yang tidak teregulasi sebagai perusahaan futures atau pialang, karena di negara asal broker tersebut mungkin beroperasi secara ilegal.
  • Jika broker incaran Anda tidak memberi syarat verifikasi dokumen identitas yang legal dan jelas, maka Anda patut curiga karena hal itu tidak mungkin terjadi pada perusahaan pialang yang legal.
  • Perusahaan broker tidak diperbolehkan transfer dana kepada pihak ke-3 seperti misalnya, voucher, money changer, atau mandiri, karena melanggar UU Anti Money Laundring International alias pencucian uang. Jadi sebaiknya Anda tidak bekerja sama dengan broker yang mengizinkan hal-hal semacam ini.
  • Banyak broker-broker scam yang bermasalah berkantor pusat di negara-negara dengan aturan hukum yang ringan atau bahkan bebas hukum seperti di Rusia, Afrika, Mauritius, Panama, dan lain-lain. Sebaiknya jangan memilih perusahaan broker trading emas yang berlokasi di negara-negara dengan nama yang tidak pernah Anda dengar atau bucket shop.
Memilih Broker Trading Emas Online
Selain memastikan legalitas dan regulasi perusahaan pialang Anda, faktor lain yang juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pialang adalah ketentuan tentang spread dan deposit terkecil yang harus disetorkan. Perusahaan broker mendapatkan profit dari spread atau selisih antara harga jual dan beli yang dihitung sesuai dengan total pertukaran. Pips atau point prosentasi adalah satuan untuk menyatakan spread dan hal ini tergantung pada ketetapan yang diberlakukan broker dan pasangan mata uang yang diperdagangkan.

Mau Trading Emas Online ? Gabunglah Dengan Kami

Meraih untung dengan OTA Trading (Bagian 1)

Beberapa broker menetapkan nilai spread yang sangat tinggi sehingga keuntungan bagi perusahaan semakin besar. Inilah sebabnya besarnya spread harus pula menjadi kriteria yang harus Anda pertimbangkan. Selain itu cermati juga tentang deposit minimal yang harus disetorkan oleh klien untuk membuka akun trading riil. Perusahaan pialang legal paling tidak akan meminta 2 dokumen yang memuat foto diri dengan nama dan alamat yang sama. Hal ini penting untuk melakukan verifikasi.

Tetapi jangan pula terlalu memprioritaskan harga murah dalam memilih broker untuk trading emas online. Salah satu trik broker emas scam untuk mendapatkan klien sebanyak mungkin adalah dengan promosi berupa diskon, komisi yang rendah, hadiah yang menggiurkan, dan lain sebagainya. Jangan sampai pada akhirnya nanti Anda akan kecewa karena modal Anda digelapkan oleh broker scam tersebut.

Yang paling ideal adalah dengan melihat fasilitas yang diberikan oleh broker tersebut yang dapat menjamin kegiatan trading Anda nyaman dan menguntungkan. Broker yang baik adalah broker yang mendukung klien untuk sukses dalam kegiatan tradingnya sehingga transaksi akan dilakukan lebih sering dengan investasi yang semakin besar. Dengan demikian broker pun akan ikut mendapatkan keuntungan.

Berinvestasi dari Uang Jajan, Muda Kaya Raya Tua Foya-foya

Semakin banyak kita lihat bagaimana café-café menjamur dan dibanjiri anak muda bahkan anak SMA hanya sekedar untuk membuka laptop yang harganya setara dengan motor baru atau hanya ingin mengganti suasana hati saja. Dan mungkin, cuma buat update status via media social biar dibilang Gaul.

Tertawa, terbahak-bahak dengan teman semejanya, seakan tidak ada yang mereka pikirkan. Duit siapa? Dan darimana mereka bisa menenteng laptop dengan merk apel kegigit yang harganya selangit, atau lifestyle ke-artis-an yang mereka banggakan, banyaknya tempat nongkrong yang mereka kunjungi dll.
Jawabannya adalah hasil “BLT” dari orang tuanya. Mungkin anak manager, anak menteri, anak pengusaha, u name it.

Dengan “BLT” dari orang tuanya, harusnya masyarakat muda kita bisa lebih menghargai apa yang diberikan pada mereka. Bukan dengan jawaban “Yaelah, gw kan masih anaknya. Wajarlah gw minta” atau “Mumpung masih ada bonyok gw, yudalah”. Gak ada yang salah dengan jawaban itu. Tapi, pernah gak sih berpikir “mau sampai kapan gw minta BLT terus ke nyokap?” atau “Wihh gila! Temen gw umur segini udah punya usaha sendiri”.

Gimana perkonomian Indoneisa yang digadang-gadangkan bakalan naik banget, kalo anak muda kita kerjaannya cuma haha hihi dengan laptop belasan juta dan segelas kopi setengah ratus ribu. Emang bukan cuma kerja aja sih, kalo emang belom cukup umur buat kerja, mau gimana juga? Bisa dengan nabung dan investasi kecil-kecilan kaya membeli emas batangan atau nyicil. Kalo orang tua kepepet kan, bisa pake tabungan kita.

Gak ada lagi rasanya alasan untuk “malas” berinvestasi atau setidaknya menabung, belum lagi saat BBM naik semakin menegangkan urat kemarahan beberapa kalangan dengan aksinya turun ke jalan, menuntut kenaikan bbm yang sebenernya untuk mereka juga.

Seandainya masyarakat muda menengah kita (yang menghabiskan 30 ribu sampai 200 ribu perhari) berpikiran seperti teman saya, sebut saja Eza. Eza adalah anak seorang pengusaha di pulau sumatera. Bagi Reza untuk membeli laptop yang setara dengan sebuah motor baru bukanlah hal yang sulit untuknya.
Mobil, nongkrong di café dengan segelas kopi setengah ratus ribu bisa dijalaninya setiap hari. Tapi bukan berarti dia tidak memikirkan bagaimana jika Ayahnya tidak bisa menyupport kebutuhannya lagi? Bagaimana jika usaha ayahnya bangkrut? lantas dia membantu dengan apa? Atau jika nantinya ia sudah bekerja dan mempunyai kebutuhan yang lebih banyak daripada saat ini, masih punya keberaniankah dia untuk minta kepada ayahnya?

Eza akhirnya membagi-bagi jajan perbulan yang diberikan ayahnya. Sebanyak 20% ia sisihkan untuk berinvestasi, membeli emas. (perhitungan jelasnya)

Sekarang teman saya sudah membuka sebuah café di bilangan Kota Pekanbaru dengan hasil investasinya. Dari kantongnya sendiri, dari 20% jajan dan gajinya sebagai pegawai bank swasta. Jadi sambil bekerja kantoran ia juga memiliki bisnis sebagai investasinya.

Mungkin tidak semua anak muda kan berpikiran seperti itu, tapi seperti kata Yoeswohadi, ahli marketing menyebutkan dalam bukunya ‘Consumer 3000’ masyarakat menengah yang sedang tumbuh di Indonesia ini  diikuti meleknya mereka terhadap teknologi, lebih pintar dan lebih beradab.
Harusnya investor muda menjadi tren yang menjamur layaknya potongan rambut ‘atas rame samping sepi’ yang menjadi trademark rapih kalangan kita.

Ditambah lagi banyaknya pilihan investasi yang disebar ke tengah-tengah masyarakat kita. Untuk apa lagi membanggakan hasil jerih payah orang tua kita, kenapa tidak mulai membanggakan diri sendiri dengan mempunyai pemikiran yang ‘sedikit lebih maju’ daripada yang lainnya.

Jadi? Gak ada kata kata terlambat untuk berinvestasi, mau berapapun jajan kalian mau berapapun gaji kalian, mau apapun kerja kalian, kalo udah sadar pentingnya investasi, tinggal cari-cari deh investasi yang pas, dan cepet nguntungin dengan resiko yang bisa diminimalisir. Karena semua investasi emang penuh sama yang namanya resiko.

Jadi bisa nongkrong kapan aja dimana aja dengan duit kalian sendiri kan? so tunggu apa lagi?. Di sini kalian cuma modal gadget yang kalian pegang sehari-hari, gak ribet dan bisa nambahin jajan kalian. Itung-itung bantuin orang tua juga kan?


Pelajari tips Pengelolaan Keuangan berikut ini supaya uang bulanan kalian ga terus-terusan habis.

Sukses Selalu :)

Pengalaman Trading dari 0

Pasti banyak yang sudah pernah denger tentang trading dan memikir itu satu hal yang ga jelas dan ilegal. Ada lagi yang suka mengatakan bahwa itu adalah judi. Sebnarnya sebelum terjun trading, aku juga pernah memikirkan dua hal ini. Tetapi habis mempelajari dan bener-bener mulai trading sendiri. Pemikiran itu sudah menjadi myth dan sekarang berubah menjadi sumber uang yang cukup mantap.

Trading itu apa sih sebenarnya? Ada yang mengatakan bahwa trading itu sebuah permainan untuk menganalisa trend, hasil akhirnya hanya ada 2 yaitu apakah harga akan mengikuti trend dan selanjutnya. Kalo begitu penjelasannya aku juga ga ngerti. Pantesan banyak yang bingung. Nah definisi dari aku pribadi, trading itu adalah sesuatu yang membuat aku untung di jangka panjangnnya.

Trading itu gampang di lakukan karena hanya cukup dengan laptop/ smartphone/ ipad dan itu juga bisa dilakukan dimana pun. Habis itu ambil informasi dari pialang-pialang yang ada di indonesia untuk mengambil posisi. Terakhir itu diakhiri dengan klik tombol Buy/ Sell. Belum sehari resultnya akan menunjukan profit (menang)/ loss (kalah).

Kedengarannya gampang bukan? Aku juga ga begitu ngerti sama ekonomi dunia. Tapi dengan memilih pialang yang benar, mereka akan mengarahkan kamu untuk mengambil posisi yang ‘bisa’ menang. ‘Bisa’ karena di dalam dunia trading ga ada yang profit 100%. Gerakan pasar itu susah di tebak dan sudah bertaun-taun membuat para trader juungkir balik. Jadi untuk apa bingung? Ikuti aja pialang-pialang yang bener.

Inilah pengalamanku trading dari awalnya. Trading itu gampang, kalo mau di pelajari dengan baik, ikuti apa yang dikatakan pialang-pialang yang di percaya. Intinya kamu mau atau enggak. Ga perlu mulai masukin uang untuk trading dulu, belajarlah supaya ngerti dan manfaatkan semaksimal mungkin di investasi ini. Pernah pikir ga kalo aku bisa, kenapa kamu enggak?

Sabtu, 10 Januari 2015

Seminar Nasional Sistem Investasi Modern 2015


Strategi mudah meningkatkan aset secara signifikan !





Dunia usaha Indonesia 2015 dihadapkan dengan beberapa tantangan baru, seperti melemahnya nilai tukar rupiah, berbagai kebijakan baru pemerintah, dan persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Siapkah kita menghadapi 2015? Hal-hal apa saja yang perlu kita ketahui untuk melangkah berinvestasi di tahun ini? Temukan semua jawabannya di seminar ini.




Sistem Investasi Modern 2015


Strategi Mudah Meningkatkan Aset Anda Secara Signifikan


Jadilah lebih kaya di tahun yang penuh tantangan ini dengan mengetahui rahasia-rahasia sukses berinvestasi dari para pakar di bawah ini : 
Dr. Ir. Iwan P. Pontjowinoto, MM
Founder & Chief Executive Officer
34 tahun pengalaman di dunia keuangan dan pasar modal. Mencapai posisi tertinggi di Danareksa & Jamsostek. Pelopor Reksadana KIK pertama di Indonesia. Pendiri dan Ketua Umum pertama dari Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia dan aktif mengajar para Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD). Ikon penerapan prinsip syariah di pasar modal. Meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 dan menerbitkan buku Prinsip Syariah di Pasar Modal pada tahun 2003. Anggota BPH Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Penulis buku “Kaya dan Bahagia Cara Syariah”. Pembicara di berbagai Seminar/Talkshow dan Workshop.

Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom
Chief Financial Planner & ZAPfin Institute Principal
Independent financial planner tersertifikasi. Dosen dan pengajar di Universitas Indonesia. Pembicara di berbagai seminar dan talkshow. Penulis dan narasumber di berbagai media. Penulis buku “Menjadi Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” dan “Make It Happen". Ia terpercaya sebagai seorang konsultan yang memiliki sertifikasi kompetensi dari Australia Qualification Framework untuk memberikan konsultasi dan saran-saran keuangan di bidang Managed Investment, Risk and Insurance Management, Estate Planning dan Pension Planning. Kemampuannya ini, telah ditunjang oleh latar belakang pendidikannya. Ia merupakan lulusan S1 Reguler jurusan Akuntasi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1998. Kemudian ia melanjutkan pendidikan S2 di University of Sydney School of Business, Australia dan meraih gelar Graduate Certificate in Financial Planning pada tahun 2003 di Melbourne.

Indra Firmansyah
Direktur PT Central Capital Futures
Direktur PT Central Capital Futures sejak tahun 2005. Sebelumnya ia telah berkecimpung di dunia perdagangan berjangka sejak 15 tahun yang lalu. Ia juga telah memiliki sertifikat Wakil Pialang sejak tahun 2003 sehingga tidak diragukan lagi kemampuannya di bidang perdagangan berjangka. Sarjana Pertanian jurusan Management Agribisnis ini telah sering menjadi pembicara di berbagai seminar dan kampus.

 

Yoke S. Endarto, S.Kom, S.Si
OTA Trading Expert / Praktisi Komputerisasi Statistik
Praktisi Statistik dengan pemrograman komputer. Developer beberapa Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan. Memimpin 3 perusahaan lokal di usia 25 tahun di saat yang bersamaan. Icon Enterpreneur muda Sumatera Selatan 2008. Praktisi Online Marketing Asia Tenggara. Dosen e-learning Universitas Bina Nusantara. Praktisi Performance Management (Software). Pencipta OTA Trading (sejak 2011). Penulis buku "Prediksi Statistik Pesta Bola 2010". Penulis di berbagai media. Pembicara di berbagai Seminar/Workshop.





AGENDA ACARA

Check in – 13.00 to 13.30 WIB

Registrasi ulang peserta dan pemilihan tempat duduk (first come first serve, kecuali peserta paket Gold)

Opening – 13.30 to 14.00 WIB

Pembukaan acara oleh Master of Ceremonies
Kata Sambutan

Segmen 1 – 14.00 to 15.00 WIB : Investasi di Indonesia 2015

Dr. Ir. Iwan P. Pontjowinoto, MM

  • Melemahnya nilai tukar Rupiah, analisis, dampak, dan trik menghadapinya.
  • Kondisi ekonomi makro dan mikro di Indonesia setelah keputusan harga bbm yang fluktuatif, dan bagaimana cara menyikapinya?
  • Kebijakan-kebijakan baru pemerintah dan potensi dampaknya terhadap investasi di pasar saham, pasar keuangan, dan sektor riil.
  • Apa dan bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, serta bagaimana cara meningkatkan daya saing di tengah pasar bebas tersebut?
  • Alternatif investasi apa saja yang menggiurkan di Indonesia untuk tahun 2015?

Segmen 2 – 15.00 to 16.00 WIB : Pembagian aset yang ideal 2015

Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom

  • Pengenalan pengelolaan aset yang baik dan benar.
  • Pembagian portfolio investasi yang ideal untuk aset di atas 5 Milyar Rupiah.
  • Menyikapi ketidakpastian kondisi perekonomian nasional dan dunia dengan investasi yang berimbang.

Coffee Break – 16.00 to 16.30 WIB

  • Coffee, tea, and afternoon snack
  • Sholat
  • Rest room

Segmen 3 – 16.30 to 17.30 WIB : Ekonomi global 2015 dan Sistem investasi modern 2015

Yoke S. Endarto, S.Kom, S.Si

  • Apa dan mengapa US Dollar begitu perkasa, di saat yang bersamaan Uni Eropa kembali masuk ke jurang krisis, Jepang mengalami resesi, China terperosok dalam perlambatan perekonomian, dan harga minyak dunia yang jatuh dalam 3 bulan terakhir (lihat videonya di sini)
  • Apa dan bagaimana Sistem Investasi Modern yaitu OTA Trading dapat meraih keuntungan di semua kondisi yang baru saja disebutkan di atas? Disertai testimoni bukti transaksi tahun 2014.
  • Agenda ekonomi penting dunia 2015 termasuk di dalamnya : Debt Ceiling US, rencana Quantitative Easing Bank Central Eropa, rencana kenaikan suku bunga The Fed (US), Australian Dollar terseret jatuhnya harga komoditi?
  • Ketahui cerita mengenai Shale Oil yang menggoncang harga minyak bumi dan berapa kisaran harga emas di tahun 2015?
  • Pelajari dan buktikan bagaimana OTA Trading akan dapat menghasilkan keuntungan stabil dan konsisten sepanjang 2015?

Segmen 4 – 17.30 to 18.00 WIB : Sekapur sirih mengenai keberhasilan investor melakukan trading forex dengan OTA Trading di PT. Central Capital Futures

Ismawan Pamudji

  • Mengapa OTA Trading disebut sebagai sistem investasi modern 2015?
  • Bagaimana OTA Trading dapat membantu investor menghindari kegagalan fatal dalam berinvestasi.
  • Cara yang paling aman dan meyakinkan untuk berinvestasi di forex dan emas 2015.

Gala Dinner – 18.00 to 19.00 WIB

  • Foto bersama
  • Sholat
  • Gala Dinner
Tempat : Financial Club Jakarta Graha CIMB Niaga, 27th Floor
Jalan Jendral Sudirman Kavling 58
Jakarta 12190
Tanggal : Rabu, 11 Februari 2015
Pukul : 13.00 – 18.00 WIB
Biaya Seminar : Rp 3.000.000,- / orang
No Rekening : Bank Central Asia XXXXXXXXXX
PT. Central Capital Futures

Disertai Pembuktian

Datang dan buktikan bagaimana sistem investasi kami dapat meningkatkan portfolio aset Anda secara konsisten!
Kami akan menampilkan secara langsung testimoni pembuktian kesuksesan investasi nasabah kami di tahun 2014.

Daftar Sekarang, Klik

Contact Person :

Hp : 0818262273  (Aziz)
Pin BB : 7AC64B67

You Can Be Paijo (Partner In Job)

Jumat, 09 Januari 2015

Penghalang Kesuksesan Trading

Sering sekali diulas dalam berbagai artikel bahwa pada prinsipnya sikap-sikap yang terpenting yang dibutuhkan untuk menjadi seorang trader sukses adalah fokus, percaya diri, serta disiplin pada trading plan. Sikap-sikap tersebut berlaku untuk semua trader baik yang sudah berpengalaman maupun pemula.

Tak perlu ditanya lagi, tujuan untuk menjadi trader forex sudah pasti adalah untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Keuntungan yang ditawarkan oleh bisnis forex memang terdengar sangat menggiurkan. Namun, yang mungkin belum banyak diketahui, kegagalan meraih keuntungan sebenarnya adalah karena trader itu sendiri tidak memiliki keberanian untuk menerima keuntungan. Mana ada orang yang tidak berani menerima keuntungan? Maksudnya bagaimana?

Tidak Percaya Diri Dan Terlalu Percaya Diri
Tidak berani dalam hal ini bisa diartikan sebagai tidak siap dan tidak memiliki mental yang tangguh sebagai seorang trader yang sukses. Penjelasannya begini, secara logika, kita semua tahu bahwa potensi keuntungan massive yang ditawarkan bisnis forex berbanding lurus dengan potensi kerugiannya. Potensi kerugian itulah yang menimbulkan perbedaan sikap di antara para trader. Para trader yang tidak percaya diri dengan trading plannya seringkali terlalu cepat menutup perdagangan, padahal tren masih berlanjut. Akhirnya, mereka seringkali menyesal karena hasil mereka terlalu kecil.

Sebaliknya, ada trader yang terlalu percaya diri. Mereka terlalu yakin bahwa saat mereka melakukan open posisi tren selalu mungkin berbalik sewaktu-sewaktu padahal jelas-jelas trading mereka melawan tren. Saat sudah profit, mereka tidak mau exit karena serakah ingin meraih profit yang lebih banyak. Tapi pada saat market close, harapan mereka tidak terwujud. Malah margin call-lah yang datang menghampiri. Mereka belum puas ketika sudah mendapatkan keuntungan, tetapi akhirnya tidak mampu membayar untuk sejumlah kerugian yang telah diderita karena profit yang didapatkannya tidak sebanding dengan kerugian yang diambil. Alhasil, sama dengan trader yang tidak percaya diri, penyesalanlah yang didapat.

Makin Sering Makin Baik
Trader pemula seringkali memilih untuk berdagang setiap hari. Mereka berpikir bahwa dengan cara seperti itu risiko kerugiannya akan lebih rendah dibandingkan bila membiarkannya berhari-hari. Padahal kenyataannya, terlalu sering trading yang justru berisiko lebih tinggi, karena jika salah perhitungan, bisa kerugian akan menggerus sampai ke modal-modalnya. Trader semacam ini akan rentan mengalami stres dan mendapatkan keuntungan kecil. Ketika profit, mereka akan bersemangat untuk mendapatkan profit lagi. Namun sebaliknya, jika mereka mendapatkan kerugian maka mereka akan sedih dan galau.

Setiap orang yang selalu ingin mendapatkan kesuksesan, maka bangunlah mental dan keberanian serta keyakinan untuk mendapatkan keuntungan. Ingatlah, bahwa sebagai trader, Anda harus berani mengambil resiko untuk meraih keuntungan yang konsisten.
 

Kebijakan Moneter Bank Sentral


Ketika membaca berita ekonomi, Anda tentu pernah menjumpai istilah seperti reverse requirement, open market operation dan lainnya. Istilah-istilah tersebut berhubungan dengan kebijakan bank sentral suatu negara yang akan mempengaruhi pergerakan pasar forex. Sebagai trader forex mungkin kita perlu mengetahui apa saja kebijakan moneter yang acap kali dilakukan bank sentral.

Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uang. Dalam menentukan sebuah kebijakan, bank sentral negara-negara industri maju tidak tergantung dari pemerintah pusat (independent) seperti pada The Fed, Bank of England (BoE), European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Meski begitu ada juga yang masih terkait dengan pemerintah pusat seperti bank sentral China.

Untuk menentukan kebijakannya, bank sentral menggunakan instrumen-instrumen tertentu. Pada artikel ini akan dicontohkan 3 instrument yang digunakan oleh ECB, yaitu:

1. Operasi pasar terbuka (Open market operation)yang akan mempengaruhi  jumlah uang beredar dan juga asset-asset finansial.
Operasi pasar terbuka adalah cara mengatur uang yang beredar di masyarakat dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government bond atau government securities). Bila ingin menambah jumlah uang yang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga. Sebaliknya, bila ingin mengurangi jumlah uang beredar maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat.

Proses penjualan dan pembelian tersebut dilakukan secara terbuka melalui lelang yang diikuti oleh agen atau pialang surat berharga (securities dealers), seperti lelang penjualan bond yang sering dilakukan oleh pemerintah Jerman, Spanyol, Perancis dan Italia.

2. Fasilitas penyediaan (Standing facility) yang pada dasarnya menyangkut penyesuaian tingkat suku bunga.
Instrument ini mengatur penyediaan dana dari bank sentral kepada bank umum (lending facility), yaitu fasilitas bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas, atau penempatan dana dari bank umum di bank sentral (deposit facility), yaitu fasilitas bagi bank yang memiliki kelebihan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar bisa dilakukan dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunganya, sedang untuk mengurangi jumlah uang beredar, bank sentral akan menaikkan suku bunganya.

3. Cadangan wajib (Reverse requirement)yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar dengan membatasi ekspansi kredit.
Instrumen ini mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank sentral. Untuk menambah jumlah uang, bank sentral menurunkan jumlah cadangan wajib minimum, sebaliknya untuk mengurangi jumlah uang beredar. Hal ini untuk menjaga kestabilan tingkat suku bunga, dan ekspansi kredit perbankan.

Sebagai contoh jika sebuah bank memiliki deposito 1 milyard Euro dan cadangan wajib minimum 1% maka bank tersebut harus menempatkan dana minimum 10 juta Euro di ECB.

Mengenal The Fed Dan FOMC (1)

Bagi pelaku pasar forex, kata ‘The Fed’ tentu sudah tidak asing lagi. Hampir semua tahu bahwa The Fed adalah singkatan dari The Federal Reserve System, bank sentral Amerika Serikat, yang sangat berperan penting dalam menentukan arah perekonomian AS dan juga mata uang US dollar. Artikel ini akan mengulas secara singkat tentang apa saja yang sebenarnya dikerjakan The Fed hingga keputusannya bisa sangat berdampak pada pasar forex, bagaimana cara kerjanya, dan apa peran Federal Open Market Committee (FOMC) yang adalah bagian dari The Fed.

Sekilas tentang The Fed
The Federal Reserve System atau The Fed yang berbasis di Washington D.C. ini didirikan oleh kongres AS pada 23 Desember 1913. Institusi ini adalah ‘penjaga gawang’ ekonomi AS dan merupakan bagian dari pemerintahan federal. Sebagai bank sentral The Fed mengatur semua institusi keauangan di AS. The Fed merupakan jaringan (network) yang terdiri dari 12 Federal Reserve Bank beserta cabang-cabangnya. Secara keseluruhan mereka diawasi oleh dewan gubernur The Fed.

Selain berfungsi sebagai bank sentral, The Fed juga melakukan riset dan studi mengenai trend perekonomian AS untuk menunjang dalam membuat keputusan kebijakan moneter yang tepat. The Fed adalah institusi yang independen, artinya bisa membuat keputusan sendiri tanpa persetujuan pemerintah. Namun kongres bisa mempertanyakan keputusannya jika dinilai kurang tepat, dan kepala The Fed secara teratur melakukan testimoni di depan senat. Kepala The Fed dicalonkan oleh presiden dan harus memperoleh persetujuan dari senat. Secara teoritis, The Fed harus bebas dari tekanan politik.

Apa saja yang dikerjakan The Fed ?
Tugas utama The Fed adalah mengupayakan tingkat pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target, tingkat pengangguran yang rendah, mengatur tingkat inflasi dan kestabilan harga untuk menjaga daya beli (purchasing power) US dollar, serta menentukan tingkat suku bunga yang paling pas untuk menunjang berjalannya roda ekonomi. Sebagai bank sentral The Fed juga mengawasi kesehatan bank-bank komersial baik dalam menampung dana nasabah maupun dalam menyalurkan kredit.

The Fed juga berperan penting dalam clearing check, memproses pembayaran yang dilakukan secara elektronik, menyalurkan uang kertas dan koin ke bank-bank dan institusi keuangan, serta mengawasi transaksi antar bank. Riset dan studi The Fed mengenai kondisi ekonomi secara keseluruhan maupun regional dipublikasikan melalui artikel, seminar, website, maupun pidato para petingginya. Distribusi informasi ini adalah juga tugas The Fed.

Dua publikasi penting The Fed yang selalu diperhatikan oleh pelaku pasar adalah:

1. Beige Book
Dinamakan demikian karena sampul bendel laporan tersebut berwarna kecoklatan. Laporan analisa ini dipublikasikan 8 kali setahun, yang didasarkan pada hasil wawancara terhadap para ekonom, analis, pebisnis dan direktur bank pada beberapa negara bagian, dan lebih menonjolkan kondisi perekonomian regional.

2. Fed Minutes
Laporan  ini mengungkapkan pandangan para anggota FOMC pada saat meeting. Sering kali memuat perbedaan detail antar anggota beserta alasannya masing-masing yang diakhiri dengan voting. Perbedaan hasil voting yang menyolok akan sangat berdampak pada pergerakan USD. Fed Minutes yang juga dirilis 8 kali per tahun ini sangat diperhatikan para pelaku pasar uang dan pasar modal.


Sejarah berdirinya The Fed
Sebelum The Fed berdiri Desember 1913, di AS mengalami 2 periode sistem bank sentral yang berbeda yang jauh lebih sederhana dari The Fed. Pertama tahun 1791 dan kedua tahun 1816. Keduanya mempunyai tujuan untuk mencegah ambruknya ekonomi AS. Namun karena khawatir bank sentral akan sangat menentukan dan powerful dalam mengambil kebijakan, kongres AS gagal menyetujui realisasi pendirian bank sentral. Juga pada tahun 1836 presiden Andrew Jackson menolak untuk memperpanjang masa berlakunya bank sentral tahun 1816. Baru setelah rentetan kejatuhan bank-bank terjadi di tahun 1873, 1893 dan 1907, kongres AS mempertimbangkan dengan serius untuk membentuk sebuah bank sentral. Seperti kesimpulan kongres waktu itu: ‘Sebuah bank sentral sangat diperlukan di AS untuk mencegah kejadian bank panic tahun 1907 terulang kembali.’

Kebijakan moneter yang dijalankan The Fed
The Fed menentukan kebijakan moneter untuk menjaga kesehatan perekonomian AS. Kebijakan yang dijalankan adalah menentukan suku bunga dan jumlah uang yang beredar untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menghindari resesi. Jika pertumbuhan perlu dipercepat dan lapangan kerja perlu diperbanyak, The Fed akan memberikan kredit ke bank-bank komersial untuk disalurkan.

Cara lain The Fed untuk meningkatkan jumlah uang beredar adalah dengan membeli surat berharga pemerintah seperti bond dan lainnya. Cara ini lazim dinamakan quantitative easing (QE). Sebaliknya jika perekonomian dianggap tumbuh terlalu cepat dan inflasi naik tajam, maka The Fed akan menaikkan suku bunga pinjaman dan mengurangi atau berhenti membeli surat berharga pemerintah, sehingga mengurangi jumlah uang beredar.

Struktur organisasi The Fed
Dalam struktur organisasi The Fed, Amerika Serikat terdiri atas 12 distrik. Setiap distrik memiliki sebuah bank yang disebut Reverse Bank, yang bukan bank komersial, namun kepanjangan tangan dari The Fed. Setiap Reverse Bank dikepalai oleh seorang presiden. Ke 12 distrik tersebut adalah Boston, New York, San Francisco, Philadelphia, Cleveland, Chicago, Richmond, St. Louis, Minneapolis, Atlanta, Kansas City, dan Dallas.

Dewan gubernur mengawasi kerja The Fed secara keseluruhan. Terdiri dari 7 anggota yang ditunjuk oleh presiden dan disetujui senat. Dewan gubernur dipimpin oleh kepala dan wakil kepala The Fed yang juga ditunjuk oleh presiden dan disetujui senat. Lama jabatan kepala dan wakil kepala adalah 4 tahun, dan bisa diperpanjang.

Apakah FOMC itu?
FOMC adalah sebuah kelompok dalam The Fed yang membuat keputusan mengenai kebijakan moneter. FOMC singkatan dari Federal Open Market Committee. FOMC terdiri dari 12 anggota.
7 anggota dari dewan gubernur, 4 anggota dipilih diantara 11 presiden Reverse Bank, dan satu anggota tetap adalah presiden Federal Reserve Bank of New York. Ke 4 anggota tersebut menjabat selama setahun secara bergiliran diantara 11 orang.

FOMC mengadakan meeting 8 kali dalam setahun untuk menentukan suku bunga dan memutuskan apakah bank sentral akan mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Keputusan akhir FOMC biasanya ditentukan dengan cara pemungutan suara (voting) diantara para anggotanya.

Dari mana The Fed memperoleh dana?
Sebagian pendapatan The Fed diperoleh dari operasi pasar terbuka (open market operation), terutama dari bunga portofolio surat berharga dan hasil dari jual beli surat berharga tersebut. Disamping itu The Fed juga memperoleh penghasilan dari jasa transaksi keuangan seperti proses pembayaran elektronik dan lainnya. Asset The Fed per Juli 2011 sekitar USD 3 trilliun, namun sebagian besar keuntungan The Fed disetorkan ke departemen keuangan AS (US Treasury).

Indikator Ekonomi Leading Dan Lagging (1)

Trading forex berdasarkan analisa fundamental adalah salah satu strategi yang populer karena memberi informasi yang jelas untuk mengambil suatu keputusan. Adalah sebuah keputusan yang masuk akal (belum tentu tepat) untuk mengambil posisi buy ketika indikator pertumbuhan ekonomi (misalnya GDP)  menunjukkan kenaikan yang signifikan. Trader fundamentalist lebih percaya pada indikator ekonomi untuk membuka posisi buy daripada sinyal oversold yang diberikan indikator teknikal. Namun demikian hampir mirip dengan indikator teknikal, indikator ekonomi ada yang bersifat leading dan bersifat lagging.

Indikator ekonomi yang bersifat leading artinya indikator tersebut menunjukkan keadaan ekonomi yang akan terjadi, sedang indikator ekonomi yang bersifat lagging menunjukkan perubahan keadaan ekonomi yang telah terjadi. Indikator yang leading misalnya PMI (Purchasing Managers’ Index),  ZEW Economic Sentiment, Indeks Ifo Business Climate Jerman, UoM (University of Michigan) Consumer Sentiment dan CB consumer confidence. Indikator-indikator tersebut memberi petunjuk apakah pertumbuhan ekonomi akan meningkat atau turun dalam waktu dekat. Contoh indikator yang bersifat lagging adalah GDP dan tingkat pengangguran (unemployment rate). Tingkat pengangguran meningkat setelah laju pertumbuhan ekonomi turun, atau keadaan perekonomian memburuk. Indikator yang lagging bisa digunakan untuk memprediksikan variabel yang lain, semisal GDP turun ada kemungkinan tingkat suku bunga diturunkan untuk memacu investasi, hingga berdampak pada melemahnya nilai mata uang.
 
Indikator ekonomi leading Karena indikator ekonomi yang bersifat leading memiliki potensi memprediksi arah perekonomian, pejabat fiskal pemerintah sering menggunakannya sebagai acuan dalam menentukan suatu kebijakan agar terhindar dari dampak negatif ekonomi, misalnya resesi. Berikut beberapa indikator ekonomi penting yang bersifat leading:
1. Yang berhubungan dengan aktivitas manufaktur
Aktivitas dalam bidang manufaktur adalah salah satu indikator penting yang berdampak langsung pada pertumbuhan tingkat perekonomian yang diwakili oleh besaran GDP. GDP naik berarti tingkat permintaan (demand) juga naik. Permintaan akan barang-barang naik berarti membutuhkan sumber daya manusia, yang berarti menambah lapangan pekerjaan dan mungkin juga dengan tingkat upah yang lebih tinggi. Indikator penting yang berhubungan dengan aktivitas manufaktur adalah PMI (Purchasing Managers’ Index), Industrial Production dan Factory Orders.
Produk manufaktur yang dihasilkan tidak begitu saja seluruhnya jatuh ke tangan konsumen, tetapi disimpan di gudang terlebih dahulu sebagai inventory (persediaan/stock), sehingga kita perlu melihat juga data retail sales untuk mengetahui nilai uang dari keseluruhan produk retail yang telah terjual.
2. Retail Sales
Indikator Retail Sales mengukur output aktivitas manufaktur yang sesungguhnya, dalam arti nilai uang yang dihasilkan dari penjualan produk retail pada suatu periode tertentu. Yang penting diperhatikan, retail sales yang meningkat tajam akan berpengaruh langsung pada kenaikan GDP, yang pada akhirnya akan memperkuat nilai mata uang. Atau data Retail Sales yang naik berarti perekonomian sedang membaik atau menuju ke perbaikan.
3. Building Permits dan Housing Start
Building Permits
atau ijin mendirikan bangunan rumah atau gedung memberi gambaran tingkat persediaan perumahan ataupun jenis bangunan lainnya (perkantoran, hotel dan sebagainya). Building Permits yang meningkat berarti industri konstruksi akan bergairah, dan tenaga kerja juga akan bertambah, yang berujung pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Housing Start adalah indikator dimulainya pembuatan fondasi sebagai tindak lanjut dari Building Permits.
4. Home/Housing Sales
Naik turunnya tingkat penjualan perumahan akan berdampak langsung pada perekonomian. Seperti terjadi saat fenomena ‘housing bubble’ di AS pada tahun 2007 lalu ketika persediaan perumahan melebihi permintaan hingga harganya jatuh dan pekerjaan konstruksi terhenti, yang menyebabkan naiknya tingkat pengangguran. Selain itu penerimaan pemerintah dari pajak properti juga akan berkurang, hingga berdampak negatif pada perekonomian. Di AS, Indikator penjualan perumahan adalah Existing Home Sales, Pending Home Sales dan New Home Sales.
5. Sentimen bisnis
Sentimen bisnis yang tinggi menggambarkan tingkat kepercayaan pebisnis dan investor untuk menggerakkan roda perekonomian, dan merupakan indikator leading bagi naiknya pertumbuhan di masa depan. Di Amerika Serikat indikator sentimen bisnis yang penting adalah UoM (University of Michigan) Consumer Sentiment dan Philly (Philadelphia) Fed Manufacturing Index.
 

Indikator Fundamental Yang Menggerakkan Pasar (2)

CPI dan PPI
Data Consumer Price Index (CPI) yang berdampak pada pasar adalah Core CPI atau CPI inti, yaitu indeks harga konsumen diluar sektor makanan dan energi. Bank sentral dan trader biasanya mengacu pada CPI inti untuk mengantisipasi perubahan tingkat suku bunga. Perubahan CPI yang cukup signifikan mencerminkan laju inflasi yang tinggi hingga bisa berpengaruh pada reaksi bank sentral dalam menentukan tingkat suku bunga.

Producer Price Index (PPI) adalah indikator leading untuk tingkat inflasi. Jika produser menaikkan harga produk dan jasa, maka akan berpengaruh langsung pada tingkat pengeluaran konsumen dan tingkat kenaikan harga barang secara keseluruhan. Jika data PPI dirilis sebelum CPI, biasanya akan berpengaruh langsung pada CPI yang pada akhirnya bisa mempengaruhi bank sentral dalam menentukan suku bunga.

Selain CPI dan PPI, para pelaku pasar biasanya juga mencermati harga komoditi yang bisa berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa, seperti misalnya harga minyak mentah dunia. Beberapa tahun terakhir, volatilitas harga minyak dunia sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian di berbagai negara industri maju. Kenaikan harga minyak akan berdampak langsung pada biaya produksi yang tentunya berakibat pada kenaikan harga produk yang dihasilkan dan jasa transportasi. Hal ini akan berdampak pada kenaikan tingkat laju inflasi.

Data mengenai aktivitas konsumen

Perubahan tingkat aktivitas konsumen akan berdampak langsung pada keuntungan produsen dan juga tingkat harga barang. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat aktivitas konsumen, salah satu yang paling populer adalah dengan mengukur tingkat kepercayaan konsumen (Consumer Confidence). Di Amerika Serikat tingkat kepercayaan konsumen dilakukan melalui survey oleh Conference Board (sebuah lembaga non-profit) terhadap 5000 rumah tangga mengenai kondisi perekonomian dan bisnis saat ini. Consumer Confidence juga merupakan indikator leading untuk tingkat pengeluaran konsumen yang mencerminkan aktivitas perekonomian secara keseluruhan.

Tingkat kepercayaan konsumen juga bisa dilihat dari indikator retail sales yang mengukur hasil penjualan produk retail pada suatu periode tertentu, tetapi Consumer Confidence lebih bersifat jangka panjang. Selain retail sales, pasar perumahan juga bisa digunakan sebagai indikator tingkat kepercayaan konsumen. Dalam hal ini pelaku survey melihat pada rilis bulanan mengenai keadaan pasar perumahan, seperti housing starts, building permits dan new home sales sebagai pelengkap data kepercayaan konsumen.

Data mengenai aktivitas investor

Seperti halnya tingkat aktivitas konsumen, tingkat aktivitas investor juga akan berdampak langsung pada aktivitas perekonomian secara keseluruhan, dan bisa diukur dengan tingkat kepercayaan investor atau sentimen bisnis. Sentimen bisnis yang tinggi menggambarkan tingkat kepercayaan investor untuk menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan berujung pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Beberapa lembaga survey dan bank sentral melakukan survey pada sejumlah investor dan pelaku manufaktur mengenai prospek perekonomian, yang dirilis dalam sebuah angka indeks kepercayaan. Beberapa indikator tingkat kepercayaan investor yang dirilis setiap bulan oleh lembaga survey dan bank sentral yang mempengaruhi pasar antara lain:

Philly Fed Manufacturing Index atau Philadelphia Fed Business Outlook Survey (Amerika Serikat)
ISM Manufacturing PMI (Amerika Serikat), dan Manufacturing PMI dari Markit (Inggris)
ZEW (Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung) Economic Sentiment (Jerman)
Ifo (Information and Forschung) Business Climate (Jerman)
Sentix Investor Confidence
(Uni Eropa)
SVME (Schweizerischer Verband fur Materialwirtschaft und Einkauf) PMI (Swiss)
NAB (National Australia Bank) Business Confidence (Australia)
Tankan Manufacturing Index (Jepang), dirilis setiap kwartal.

Indikator Fundamental Yang Menggerakkan Pasar (1)

Setiap minggu ada puluhan data indikator ekonomi dan indeks survey yang dirilis di berbagai situs. Banyak diantara data yang dirilis tersebut tidak mempengaruhi pergerakan harga pasar, atau sangat kecil pengaruhnya. Sebagai trader tentu kita ingin fokus pada data fundamental yang berdampak signifikan pada pergerakan harga pasar guna antisipasi dalam membuka posisi, atau mungkin menghindar dari pasar untuk mencegah akibat dari loncatan harga (slippage).

Indikator fundamental yang bisa menggerakkan pasar adalah yang berhubungan dengan data tenaga kerja, inflasi, aktivitas konsumen dan aktivitas investor. Seringkali sebuah indikator bisa memprediksi atau memberi konfirmasi pada indikator yang lain, misalnya GDP dan inflasi. Pasar akan bereaksi jika rilis data berbeda dengan prediksi atau consensus. Berikut beberapa indikator fundamental penting tersebut:

Data tenaga kerja : Non Farm Payrolls dan Unemployment Rate

Banyak ekonom yang berpendapat bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan dan jumlah tenaga kerja adalah indikator utama untuk mengetahui sehat atau sakitnya perekonomian suatu negara. Di Amerika Serikat, Biro statistik tenaga kerja (US Bureau of Labor and Statistics) setiap bulan merilis data tentang tenaga kerja yang meliputi Non Farm Payrolls (NFP) dan Unemployment Rate (tingkat pengangguran). NFP mengukur perubahan jumlah tenaga kerja pada periode bulan sebelumnya diluar industri pertanian.

Data yang dirilis tiap hari Jum’at minggu pertama ini adalah indikator yang bersifat leading bagi indikator consumer spending (pengeluaran konsumen), consumer confidence (kepercayaan konsumen) dan consumer sentiment, yang mencerminkan kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Karena faktor konsumen ini menentukan  hampir 70% dari aktivitas perekonomian, rilis data dari Biro statistik tenaga kerja AS ini selalu ditunggu oleh pelaku pasar dan analis, dan sangat berdampak pada pergerakan pasar, baik pasar saham atau forex.

Bertambah atau berkurangnya lapangan pekerjaan dan jumlah tenaga kerja akan berpengaruh langsung pada keadaan perekonomian. Misalnya, berkurangnya jumlah tenaga kerja bisa diartikan makin susutnya pendapatan sektor bisnis dan industri. Jika banyak orang yang kehilangan pekerjaan, mereka tidak bisa membeli barang atau produk yang dihasilkan oleh sektor industri hingga mengurangi pendapatan sektor ini. Karena Amerika Serikat adalah negara yang terbesar perekonomiannya dan paling berpengaruh di dunia, maka rilis data NFP AS jauh lebih berdampak pada pasar dibandingkan rilis NFP Perancis misalnya.

Data Unemployment Rate (tingkat pengangguran) di AS dirilis oleh Biro statistik tenaga kerja bersamaan dengan NFP. Data ini mengukur jumlah tenaga kerja yang menganggur (tidak bekerja) dan sedang aktif mencari pekerjaan pada periode bulan sebelumnya. Walaupun Unemployment Rate adalah indikator yang bersifat lagging, namun jumlah tenaga kerja yang menganggur akan mempengaruhi tingkat pengeluaran konsumen dan berdampak pada pendapatan sektor bisnis dan industri juga.

Data mengenai inflasi : CPI, PPI dan tingkat suku bunga

Diantara rilis data Consumer Price Index (CPI), Producer Price Index (PPI) dan tingkat suku bunga, yang paling berdampak pada pasar adalah suku bunga. Tingkat suku bunga adalah output dari 2 indikator sebelumnya yang mengukur laju inlasi. Bank sentral menentukan tingkat suku bunga berdasarkan indikator indeks harga konsumen (CPI) dan produsen (PPI). Kebijakan moneter bank sentral ini biasanya diumumkan tiap bulan, dan akan sangat berdampak langsung pada pergerakan pasar forex jika tingkat suku bunga yang dirilis berbeda dengan yang diharapkan para pelaku pasar dan analis.

Berbeda dengan dampak rilis data NFP AS, pengumuman tingkat suku bunga akan berdampak pada semua mata uang utama yang mengalami perubahan suku bunga (EUR, JPY, GBP, CHF, AUD, CAD dan NZD), tidak hanya US dollar. Bahkan kadang pergerakan harga pasar akibat tingkat suku bunga ini bisa melebihi dampak akibat rilis data NFP AS, seperti yang pernah terjadi pada GBP beberapa tahun lalu.

Bersambung ke bagian (2)

Pentingnya Indikator Fundamental GDP

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto adalah indikator fundamental utama yang digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Angka GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu. GDP bisa dianggap sebagai ukuran perekonomian negara tersebut dan sampai seberapa jauh ekonomi negara tersebut telah tumbuh atau sedang menyusut. Secara umum bisa dikatakan jika GDP suatu negara meningkat maka perekonomian negara tersebut sedang menguat, dan permintaan mata uang negara tersebut juga akan meningkat yang berarti nilai tukarnya akan menguat. Sebaliknya jika GDP menyusut atau negatif, nilai tukar mata uang negara tersebut akan cenderung melemah.

Biasanya GDP diukur per kwartal dan per tahun (tahunan), yang diperbandingkan terhadap kwartal dan tahun sebelumnya. Misalnya jika GDP tahunan suatu negara meningkat 3% berarti ekonomi negara tersebut telah mengalami pertumbuhan sebesar 3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Umumnya GDP dihitung dengan menjumlahkan semua investasi, konsumsi total, pengeluaran pemerintah dan ekspor. GDP berpengaruh langsung pada masyarakat dalam sebuah sistem perekonomian. Jika ekonomi sedang tumbuh, angka pengangguran akan turun dan tingkat upah akan naik seiring dengan permintaan tenaga kerja yang meningkat.

Perubahan GDP yang signifikan biasanya akan berdampak langsung pada pasar saham. Jika ekonomi sedang memburuk maka keuntungan perusahaan yang go public juga akan berkurang dan harga sahamnya akan turun. Para investor yang khawatir ketika GDP sedang negatif akan keluar dari pasar saham hingga indeks harga saham turun. GDP suatu negara yang negatif selama 2 kwartal berturut-turut merupakan tanda bahwa negara tersebut sedang memasuki resesi.

Rilis data GDP
Dalam setiap tahun ada 3 kali rilis data GDP yaitu:

1. Advance GDP: dirilis sebulan setelah berakhirnya satu periode kwartal. Rilis data ini adalah yang paling awal sehingga cenderung mempunyai pengaruh cukup besar meski ada perbedaan dengan data akhir (final report) karena beberapa data yang belum dihitung seperti data perdagangan dan persediaan barang (inventory).
Disebut juga dengan GDP First Release atau Estimated GDP.

2. Preliminary GDP: dirilis 2 bulan setelah berakhirnya satu periode kwartal. Rilis data ini lebih realistis dari rilis sebelumnya. Disebut juga dengan GDP Second Realease.

3. Final GDP: dirilis 3 bulan setelah berakhirnya satu periode kwartal. Pada rilis data ini ada beberapa perbaikan atau revisi dari data sebelumnya. Disebut juga dengan GDP Third Release atau Revised GDP.

Rilis data GDP tidak hanya penting bagi investor, trader atau analis, tetapi juga sangat diperhatikan oleh para petinggi bank sentral sebagai penentu kebijakan moneter dan juga para politisi. Dalam merencanakan kebijakan moneternya, bank sentral melakukan estimasi dan menetapkan target GDP pada suatu periode tertentu. Bersamaan dengan data pengangguran dan tingkat inflasi yang sedang berjalan, bank sentral bisa mengambil kebijakan untuk merubah tingkat suku bunga atau bahkan melakukan tindakan stimulus seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan Jepang.
Di Amerika Serikat prediksi secara umum range pertumbuhan ekonomi yang ideal per tahun adalah 2.5% hingga 3%. Jika perekonomian mulai memasuki resesi, GDP diharapkan bisa naik hingga 6%-8%, tetapi dalam jangka panjang pada umumnya investor memprediksikan GDP pada level sekitar 3%.

Kekurangan jika trading dengan indikator fundamental GDP adalah bahwa rilis data GDP hanya terjadi per kwartal, tidak seperti kebanyakan indikator fundamental penting lainnya yang dirilis per bulan misalnya CPI, NFP dan indeks sentimen bisnis, atau klaim data pengangguran AS yang dirilis per minggu. Meski demikian, trend GDP dalam jangka panjang penting diketahui guna mengetahui level perekonomian suatu negara. 

Non-Farm Payrolls Dan Nilai Tukar USD

Jika kebetulan Anda seorang trader forex yang peduli pada data-data fundamental, maka Anda tentu tahu bahwa data perubahan jumlah tenaga kerja suatu negara merupakan salah satu kunci penggerak nilai tukar mata uang negara tersebut. Jumlah tenaga kerja bisa diartikan juga sebagai jumlah lapangan pekerjaan (job) yang tersedia. Salah satu data perubahan jumlah job yang selalu ditunggu pelaku pasar forex adalah data Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang biasanya berdampak tinggi pada US Dollar. Banyak scalper dan trader harian yang memanfaatkan tingginya volatilitas pada saat data NFP AS dirilis guna meraup keuntungan.

Data Non-Farm Payrolls AS
Non-Farm Payrolls (NFP) adalah laporan data mengenai daftar gaji yang diterima oleh para pekerja AS pada semua sektor bisnis kecuali:
- pegawai pemerintah federal (seperti PNS di Indonesia).
- pekerja sektor pertanian dan perkebunan.
- pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja pada individu.
- pekerja organisasi nirlaba (non profit) yang memberikan konsultasi pada individu.
Jadi gaji para trader forex termasuk dalam daftar NFP.

Laporan yang dirilis tiap bulan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Jum’at minggu pertama tersebut juga mencakup jumlah rata-rata waktu kerja dan pendapatan rata-rata per minggu bagi pekerja paruh waktu (part-timer).

Kenapa data NFP AS penting?
Data NFP menunjukkan pendapatan yang diterima oleh 80% pekerja AS yang memberikan sumbangan besar pada angka GDP AS. Data tersebut merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. The Fed dan pemerintah menggunakan indikator ini untuk menentukan kondisi perekonomian saat ini dan memprediksi keadaan diwaktu yang akan datang. Para penentu kebijakan selalu mempertimbangkan data tenaga kerja guna membuat keputusan-keputusan penting.

Semakin banyak job berarti semakin tinggi juga angka NFP, dan kondisi bisnis akan meningkat dengan bertambahnya investasi dan perekrutan tenaga kerja sehingga permintaan akan naik. Keadaan sebaliknya terjadi jika angka NFP turun. Patokan perkiraan angka NFP yang normal saat ini adalah sekitar 200,000 job (kurang lebih). Dibawah angka tersebut biasanya tingkat pengangguran akan meningkat, menunjukkan permintaan yang berkurang atau kepercayaan bisnis yang menurun. Keadaan sebaliknya terjadi untuk angka NFP yang tinggi.

Pengaruh NFP AS terhadap nilai tukar USD
NFP naik berarti banyak job yang tercipta dengan jumlah pekerja yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan naiknya permintaan konsumen, dan akan berdampak positif pada nilai tukar USD. Jadi jika angka NFP naik maka nilai tukar USD akan menguat, jika NFP turun nilai tukar USD akan melemah.

Dampaknya terhadap USD biasanya tergantung dari perbedaan antara data aktual (hasil rilis) dan ekspektasi, yaitu data hasil konsensus dari para ekonom dan analis, atau perkiraan. Jika data aktual lebih besar dari perkiraan maka USD akan menguat, dan sebaliknya jika data aktual lebih kecil dari perkiraan maka USD akan melemah. Semakin besar perbedaan data aktual dan perkiraan maka semakin tinggi penguatan atau pelemahan nilai tukar USD.