Skema
investasi ala IGB sebagai berikut. Investor membeli saham IGB dengan minimal
investasi US$ 1.000 atau Rp 10 juta (US$ 1=Rp 10.000). Harga per saham IGB saat
ini senilai US$ 0,74. Ini berarti, dengan investasi minimum, investor mendapat
1.351 saham IGB.
Nah,
setiap tanggal 1 per bulannya, investor akan mendapat dividen 5%. Dividen
ditransfer ke rekening investor. "Skemanya mirip deposito. Tapi kami tak
mengenakan charge bagi investor yang mencairkan dana. Investor bisa mencairkan
dana kapan saja," jelas Ely, Marketing Leader IGB saat ditemui
KONTAN di kantor IGB di APL Tower, Central Park lantai 23, kemarin (24/7).
IGB
menjaring nasabah dengan berbagai cara. Salah satunya, memberikan bonus bagi
investor yang dapat menjaring investor baru, sebesar 10% dari total investasi
yang ditanamkan investor baru.
Selain
itu, IGB gencar memburu investor dengan menawarkan promo paket wisata gratis ke
Thailand, jika ber investasi minimal Rp 49,5 juta atau US$ 5.000, dan umroh
gratis jika berinvestasi Rp 210 juta. Hingga kini, perkiraan total nasabah IGB
di Indonesia mencapai ribuan orang. Tak pelak, total nilai investasi bernilai
triliunan rupiah.
Masalahnya,
belum jelas bentuk badan hukum IGB di Indonesia. Ely hanya bilang, IGB
masih terafiliasi Golden Bird (GB) Group Singapura.
IGB
mengklaim memiliki perwakilan di beberapa negara seperti Taiwan, Malaysia,
Vietnam, Thailand dan Indonesia. Di Indonesia, kantor IGB tersebar di
Pekanbaru, Jakarta, dan Makassar. Di Jakarta, kantor IGB berdiri sejak Agustus
2012.
Dana
nasabah, lanjut Ely, diputar GB Group di bisnis pengelolaan sarang burung
walet serta trading investasi emas batangan. Bisnis walet berpusat di China. GB
Group juga berencana merambah bisnis hiburan dan ecopark bernama KT 60 Project
di Kota Tinggi Johor, Malaysia.
Menurut
Ely, IGB juga berniat menawarkan saham perdana (IPO) pada 2017 nanti. Yang
mencengangkan, saat IPO kelak, harga saham IGB diklaim akan melonjak 100 kali
lipat dari harga saat ini.
Yoga,
investor dan marketing IGB saat dihubungi KONTAN mengaku
bergabung di IGB sejak Oktober 2012 dengan menyetor Rp 80 juta.
"Nasabahnya ribuan orang," ujar dia.
Tawaran
investasi IGB itu rupanya sudah masuk pantauan Satgas Waspada Investasi,
lantaran sepak terjangnya meragukan. "Kami sudah menerima laporan tentang
investasi IGB," kata Sarjito, Kepala Satgas Waspada Investasi.
Mumpung
belum telanjur, investor sebaiknya mewaspadai tawaran investasi ini.
Sumber http://m.pakarinvestasi.com/waspadai-skema-investasi-index-golden-bird.html
Sekarang investasi di PT Central Capital Futures dapat dilakukan cukup dengan menggerakan jari anda dan investor bisa live chat sehingga mempermudah bagi investor untuk sharing2 analisis fundamental dan teknikal, Segera kunjung di http://centralfutures.com/?13A1010
Sekarang investasi di PT Central Capital Futures dapat dilakukan cukup dengan menggerakan jari anda dan investor bisa live chat sehingga mempermudah bagi investor untuk sharing2 analisis fundamental dan teknikal, Segera kunjung di http://centralfutures.com/?13A1010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar